Lompat ke isi utama

Berita

Eka Rahmawati: Penyusunan Laporan Bersifat TTS

Reporter : Sema Yuni Fraticasari

Editor : Pungki Dwi Puspito

Bawaslu Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Dukungan SDM dan Kelembagaan dalam Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Bawaslu dan Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2020. Kegiatan dilaksakan di Kota Malang selama 3 hari ini, di ikuti seluruh  kordiv SDM dan organisasi beserta staf Bawaslu Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Timur. Koordinator Divisi Organisasi Bawaslu Jawa Timur , Eka Rahmawati, S.Sos menyampaikan bahwa laporan akhir merupakan bentuk pertanggung jawaban sekaligus sebagai alat informasi kinerja masing – masing divisi di tingkat Kabupaten/Kota menjalankan tugas dan fungsi di tahun 2020. Penyusunan laporan akhir kegiatan yang bersifat tertulis, terstruktur dan sistematis, perlu jelas konsep yang di bawa di kerangka dari laporan akhir kegiatan.

“Pelaporan akhir kegiatan merupakan alat informasi juga alat evaluasi peningkatan dan perbaikan kinerja baik secara otoritatif maupun komunikatif antara antasan dan bawahan. Maka perlu penyusunan laporan akhir yang tertulis, tersturktur dan sistematis sehingga jelas laporan akhir itu apa tujuannya, apa yang dilaporkan, sejauh apa fungsi laporannya, bagaimana standart laporan dan seberapa tinggi tingkat laporan. Karena laporan akhir merupakan bentuk pertanggung jawaban atas tugas dan fungsi di setiap divisi masing-masing Kabupaten/Kota”, terangnya.

Kordiv Organisaisi Bawaslu jatim melanjutkan, khusus divisi OSDM didalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya akan melakukan strategi-strategi perbaikan kedepan yaitu pertama evaluasi dan yang kedua ada penyusunan kerangka laporan akhir kegiatan. Dalam rangka evaluasi akan merumuskan strategi dan pendekatan terkait tugas dan fungsi yaitu melalui hasil survey yang telah diisi kordiv OSDM Kab/Kota. Terkait laporan tahun ini, tentunya sangat berbeda dengan laporan akhir kegiatan di tahun lalu. Divisi OSDM pengisian pelaporan tahun ini harus lebih komperhensif, sehingga perlu adanya mapping masalah dahulu sebelum penyusunan laporan. “Kita akan melakukan pemetaan awal terhadap persoalan-persoalan pelaksanaan tugas dan fungsi, sehingga perlu mapping dulu untuk merumuskan strategi penyusunan”, tambah Eka.

Hadir Ketua Bawaslu RI, Abhan di penghujung kegiatan ini. Selaku Ketua, beliau sangat mengapresiasi kepada 38 Kabupaten/Kota khususnya yang baru saja melaksanakan Pilkada telah menyiapkan jajaran SDM mulai dari Panwaslu Kecamatan, Desa sampai Pengawas TPS kerana mereka merupakan ujung tombak pengawasan.

“Kalau kita dikatakan berhasil melakukan pengawasan, itu tidak lepas dari peran rekan-rekan semua  terutama dari jajaran adhoc yang kita bentuk. Jajaran Adhoc yang kita bentuk tentu tidak akan bisa berarti manakala tidak dilakukan pembinaan, pelatihan yang masif dan baik oleh rekan-rekan semua sampai pada pelaksanaan pengawasan dihari pemungutan, terbangun komitmen untuk melaksakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya”, kata Abhan.

Di akhir sambutan penutupan, beliau titip salam dan ucapan terima kasih sebesar – besarnya buat jajaran pengawas adhoc atas kinerjanya melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengawasan pemilu dalam pelaksanaan pilkada serentak di masa pandemic covid 19.

Tag
Tak Berkategori