Bawaslu Tulungagung lakukan Siaran Sehat Pemilu Bermartabat
|
Reporter : Intan Mulyana Rukmanawaty
Editor : Endro Sunarko
Tulungagung (tulungagung.bawaslu.go.id) – On Air Energi Pagi kali ini berbeda dari biasanya karena Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tulungagung, Fayakun menyapa kawan perkasa bersama Wakil Ketua KPID Jawa Timur, Dian Ika Rianti, dan Dosen Penyiaran UIN SATU Tulungagung, Dimas Prakoso di Radio Perkasa 96,8 Fm pada Senin, (04/04/2023).
On Air Energi Pagi dengan tema Siaran Sehat Pemilu Bermartabat di Radio Perkasa 96,8 Fm pada Senin, (04/04/2023).Siaran sehat yaitu siaran yang sesuai dengan perundang-undangan penyiaran dan juga sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran Standart Program Siaran (PPPSPS).
Keberadaan media yang ada di Indonesia sangat kuat, apalagi masyarakatnya cepat mempercayai dunia digital ketimbang faktanya. Hal ini merupakan tugas Komisi Penyiaran untuk mengecek faktanya.
Setiap gelaran pemilu atau pesta demokrasi menjadi tantangan sekaligus peluang untuk rekan-rekan di industri penyiaran.
Politisasi SARA dan politisasi identitas, serta politik uang dampaknya bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut disampaikan Fayakun saat mengisi acara Energi Pagi dengan tema Siaran Sehat Pemilu Bermartabat.
“Dampak perpecahan ini timbul setelah adanya pemilu. Pemilu 2019 juga masih menyisakan perpecahan tersebut. Apalagi sekarang didukung dengan kekuatan sosial media. Peran penyiaran sangatlah penting dalam merawat kebhinekaan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Bawaslu Kab. Tulungagung, Fayakun bersama Wakil Ketua KPID Jawa Timur, Dian Ika Rianti, dan Dosen Penyiaran UIN SATU Tulungagung, Dimas Prakoso saat menyapa kawan perkasa pada on air energi pagiBawaslu sering memberikan bimbingan politik melalui berbagai media. Salah satunya Radio Perkasa yang dilakukan setiap dua minggu sekali.
Fayakun juga menegaskan kalau pemilu bermartabat harus berdasarkan perundang-undangan.
“Siaran sehat psemilu bermartabat yang tidak melanggar norma dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai adat serta budaya setempat. Karena radio merupakan media yang merakyat,” tegasnya.